
Puasa Asyura menurut Muhammadiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Puasa ini tidak diwajibkan, namun dianjurkan sebagai amalan yang baik. Puasa Asyura juga memiliki makna historis dalam Islam, seperti perayaan dari peristiwa penyelamatan Nabi Musa dan kaum Bani Israel dari Fir’aun.
Hukum Puasa Asyura Menurut Muhammadiyah
Puasa Asyura merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki makna penting dalam agama Islam. Menurut Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang mengikuti ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah, hukum puasa Asyura adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Puasa Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram dalam penanggalan Islam. Peristiwa penting yang terkait dengan puasa ini adalah penyelamatan Nabi Musa dan kaum Bani Israel dari kekuasaan Fir’aun. Nabi Musa berpuasa pada hari ini sebagai ungkapan syukur atas keselamatan mereka. Tradisi ini kemudian diteruskan oleh Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk penghormatan terhadap Nabi Musa dan juga sebagai amalan ibadah yang dianjurkan.
Muhammadiyah menganggap puasa Asyura sebagai sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Ini berarti bahwa melakukan puasa Asyura akan mendatangkan pahala yang besar kepada orang yang melakukannya, namun tidak dianggap sebagai kewajiban yang harus dipatuhi secara mutlak.
Ada beberapa keutamaan yang terkait dengan puasa Asyura menurut ajaran Islam:
Muhammadiyah memberikan panduan yang jelas bagi umat Islam yang ingin melaksanakan puasa Asyura. Puasa ini dilakukan pada tanggal 10 Muharram, baik dengan cara berpuasa satu hari atau berpuasa dua hari berturut-turut, yaitu tanggal 9 dan 10 Muharram. Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan amal kebajikan lainnya seperti sedekah dan berdzikir.
Puasa Asyura merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Muhammadiyah. Melakukan puasa ini tidak hanya membawa pahala besar kepada pelakunya, tetapi juga menghidupkan tradisi keagamaan yang telah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, umat Islam diajak untuk memperkuat iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui pelaksanaan ibadah ini.