Komunikasi dan Konseling Islam KPI UMY, lebih pilih yang mana?

  • Juni 23, 2025

Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dikenal sebagai salah satu jurusan yang tidak hanya mengajarkan teori komunikasi dan dakwah Islam, tetapi juga membekali mahasiswanya dengan keterampilan praktis dan pemahaman mendalam tentang dunia manusia. Uniknya, di KPI UMY terdapat dua pilihan penjurusan yang bisa dipilih mahasiswa ketika memasuki semester lanjutan, yaitu Komunikasi dan Konseling Islam. Penjurusan ini menjadi momen penting bagi mahasiswa KPI untuk menentukan arah keilmuan dan profesi yang ingin mereka tekuni di masa depan. Jurusan Komunikasi lebih berfokus pada dakwah melalui media, publik speaking, jurnalistik, dan produksi konten dakwah kreatif, sementara Konseling Islam mengarah pada pendampingan kejiwaan, bimbingan individu dan kelompok, serta penguatan kesehatan mental berbasis nilai-nilai keislaman.

Sebagai seorang mahasiswi di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UMY, saya dihadapkan pada pilihan penting ketika memasuki semester penjurusan: memilih antara konsentrasi Komunikasi dan Konseling Islam. Banyak teman-temannya lebih condong ke jalur Komunikasi karena terkesan lebih populer dan terbuka dengan dunia broadcasting, media digital, dan jurnalistik. Namun, bagi saya, ada suara dalam dirinya yang lebih tertarik pada sisi batin manusia—pada luka-luka yang tidak terlihat kamera, pada kesedihan yang tidak bisa disiarkan, dan pada harapan yang lahir dari percakapan yang mendalam. Sejak SMA, saya memang sudah memiliki ketertarikan besar terhadap psikologi, membaca buku-buku pengembangan diri, menonton konten psikologi Islami, dan bahkan sering menjadi tempat curhat teman-temannya. Bagi saya, dunia konseling bukan sekadar profesi, tapi panggilan jiwa—jalan untuk menolong, memahami, dan menuntun seseorang keluar dari gelap menuju terang melalui pendekatan yang Islami dan penuh empati. Maka dengan keyakinan dan niat yang matang, ia pun memilih Konseling Islam sebagai jalurnya di KPI UMY. Ia percaya bahwa dengan pengetahuan agama yang kuat dan keterampilan konseling yang terasah, ia bisa menjadi jembatan kebaikan bagi banyak orang yang sedang mencari arah dalam hidupnya.

Keunggulan dari memilih Konseling Islam tidak hanya terletak pada keilmuan yang mendalam tentang psikologi dan Islam, tetapi juga pada kebermanfaatannya di masa depan. Di tengah dunia yang semakin individualis dan penuh tekanan, kebutuhan terhadap konselor Islam semakin meningkat. Konselor yang tidak hanya memahami kejiwaan, tetapi juga punya pijakan spiritual dan mampu membimbing dengan nilai-nilai Islam, menjadi sosok yang sangat dibutuhkan. Baik di lembaga pendidikan, rumah sakit, biro psikologi, lembaga sosial, hingga komunitas dakwah, peran konselor Islam sangat relevan. Bahkan dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan sehari-hari, ilmu konseling menjadi bekal yang luar biasa penting untuk membangun komunikasi yang sehat, menyelesaikan konflik dengan bijak, dan menjaga ketenangan batin dalam menghadapi ujian kehidupan.

Saya percaya bahwa dengan memilih Konseling Islam, saya tidak sedang menjauh dari dunia dakwah, tapi justru masuk lebih dalam ke jantungnya—yaitu memperbaiki jiwa-jiwa yang terluka, mendampingi orang-orang yang kehilangan arah, dan menjadi jalan pulang bagi mereka yang sedang jauh dari cahaya. Dan saya yakin, di KPI UMY, dengan bimbingan dosen-dosen yang kompeten dan kurikulum yang terintegrasi antara ilmu modern dan nilai Islam, saya bisa menjadi konselor yang tidak hanya paham teori, tapi juga siap terjun ke masyarakat dan membawa perubahan nyata. “Karena sejatinya, dakwah bukan hanya soal berbicara di depan kamera, tapi juga mendengar di balik tangisan.”

Jadi antara Komunikasi dan Konseling islam, lebih piih yang mana? pilihlah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kamu, jika kamu suka dengan dunia media, jurnalistik, per film an, ambil lah Komunikasi, tapi jika kamu seperti saya, lebih suka dengan dunia psikologi, ambillah Konseling Islam. Karena Komunikasi dan Konseling Islam di KPI UMY dua-duanya memiliki keunggulan tersendiri

Share this post

Berita terkini

Halow kembali lagi di cerita safii

Aku mau cerita, suatu hal yang bikin aku sebagai anak akamsi (anak kampung sini) itu sebel bangett, dan pasti kalian juga pernah ngalamin sih, gk mungkin gk pernah. Bayangin ya,…
Read more

Kenalan yuk!!

Haii nama aku Safinah Zahra, biasa orang-orang memanggilku safinah, safi, inah dan lain-lainnya. Aku berasal dari Sleman Yogyakarta tepatnya di jalan kaliurng km 7,8. Aku memiliki 4 kakak dan 1…
Read more

Hello world!

Welcome to Elektronikal Dakwah. This is your first post. Edit or delete it, then start writing!
Read more

Kategori