Di era digital ini, kita semua tak lepas dari kemudahan berkomunikasi lewat media sosial. Sayangnya, kemudahan itu kadang disalahgunakan untuk melakukan perundungan, baik secara langsung maupun melalui dunia maya. Bullying, termasuk cyberbullying, sering terjadi dan bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.
Aku pernah mendengar cerita dari temanku yang menjadi korban bullying di sekolah. Mulai dari ejekan karena penampilannya, sampai komentar pedas yang tersebar di media sosial, semua itu membuatnya merasa tersisih dan terpuruk. Teman-teman lain pun kadang ikut terlibat, baik sebagai pelaku atau bahkan hanya sebagai penonton yang diam. Padahal, seharusnya kita semua mendukung satu sama lain dan menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan.
Selain di dunia nyata, bullying juga kerap terjadi di dunia maya. Komentar negatif dan hinaan yang dilontarkan lewat postingan atau pesan pribadi bisa sangat menyakitkan. Internet seharusnya menjadi tempat untuk berbagi inspirasi dan kebaikan, namun seringkali berubah menjadi arena pertarungan yang menyisakan luka mendalam. Banyak orang, terutama remaja, merasa tertekan dan kehilangan kepercayaan diri karena hal-hal yang diungkapkan secara online.
Melihat hal tersebut, penting bagi kita untuk belajar menghargai perbedaan dan saling menguatkan. Jika melihat ada teman yang sedang menjadi korban bullying, berikan dukungan dan jangan ragu untuk membantu melaporkan tindakan tersebut. Jangan pula ikut-ikutan menyebarkan komentar negatif; karena setiap kata yang kita ucapkan bisa membawa dampak yang besar bagi orang lain. Ingat, sikap kita di dunia maya sama berharganya dengan sikap kita di kehidupan nyata.
Mari kita jaga diri dan jaga teman dengan semangat kebersamaan. Dengan menciptakan lingkungan yang positif dan penuh empati, kita bisa menolak segala bentuk bullying, baik di dunia nyata maupun maya. Bullying jangan diberi kesempatan, karena kebaikan dan dukungan antar sesama akan selalu membawa kita menuju kehidupan yang lebih harmonis dan penuh cinta.