
Lahirnya BADKO TKA-TPA di Yogyakarta tidak bisa lepas dari sejarah berdirinya TK Al Qur’an di Kotagede pada tahun 1990 yang dicetuskan oleh Team Tadarus Angkatan Muda Masjid & Mushola yang diprakarsai oleh K.H. As’ad Humam yang juga penemu metodologi iqro’. Sejak saat itulah TKA-TPA di wilayah Yogyakarta terus berkembang pesat.
Begitu pula di wilayah Kabupaten Bantul, di awal tahun 1991 segera bentuk Badan Koordinasi (Badkoda) TKA-TPA Kab Bantul dengan dukungan oleh Team Tadarus AMM Kotagede dan berbagai fihak. Bertempat di masjid Agung Manunggal pembentukan BADKODA dideklarasikan dengan terpilihnya Ust Slamet sebagai ketua Badkoda TKA-TPA Kabupaten Bantul untuk periode yang pertama, serta menggunakan masjid Agung Manunggal sebagai sekretariat.
Sebelum gempa 27 Mei 2006 banyak unit TPA yang sudah mapan, namun musibah bencana alam gempa bumi meluluhlantakkan semuanya, tempat tinggal, tempat ibadah, sarana umum dan juga gedung TPA tempat santriwan-santriwati belajar Al Qur’an. Apalagi diwilayah-wilayah parah akibat gempa seperti di kecamatan Jetis, Pundong, Imogiri, Bambanglipuro dan Pleret, bukan hanya harta benda yang hilang, namun juga jiwa dan raga, bahkan aktifis, ustadz-ustadzah dan santriwan-santriwatipun banyak yang menjadi kurban, sehingga sehingga proses belajar mengajarpun sempat terhenti beberapa lama.
Sampai saat ini unit-unit TKA-TPA di Kabupaten Bantul belum terkoordinasi secara optimal, apalagi diwilayah-wilayah kecamatan yang parah akibat bencana alam gempa bumi, sehingga menjadi tantangan tersendiri Badkoda maupun Badko Rayon (tingkat kecamatan) dalam menggerakkan kembali semua pihak yang terkait, apalagi pengajar dan pengelola unit-unit TPA.
Bidang garap/sasaran pembinaan Badkoda saat ini memiliki (jaringan) diseluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Bantul sebanyak :
(pendataan pada bulan 19 Desember 2016)