Peletakan Batu Pertama Gereja Paroki Jetis Disaksikan Oleh Pimpinan Daerah dan Tokoh Agama
Jetis, 28 November 2024 – Acara peletakan batu pertama pembangunan Gereja Paroki Jetis berlangsung meriah pada Kamis, 28 November 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, baik dari kalangan pemerintah, agama, dan masyarakat. Di antaranya adalah perwakilan dari Keuskupan Jetis Semarang, Ketua DPR, Ketua Pengadilan Negeri DIY, Pembimas Katolik Kanwil Kemenag DIY, Ketua Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Yogyakarta, serta Sekretaris Daerah (Sekda) DIY yang mewakili Gubernur DIY.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Panitia Pembangunan Gereja Paroki Jetis, yang mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya peletakan batu pertama ini, sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan fasilitas ibadah dan pelayanan bagi umat Katolik di wilayah Jetis dan sekitarnya. Dalam sambutannya, ia juga menekankan pentingnya keberadaan gereja sebagai simbol persatuan dan kerukunan antar umat beragama.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh perwakilan Keuskupan Jetis Semarang yang turut memberikan apresiasi kepada masyarakat dan pihak-pihak yang telah berperan aktif dalam merealisasikan pembangunan gereja ini. “Ini adalah langkah besar bagi umat Katolik di Jetis untuk semakin berkembang dalam iman dan kehidupan bersama,” kata perwakilan Keuskupan dalam sambutannya.
Peletakan batu pertama dilakukan dengan penuh khidmat, diikuti oleh para pejabat yang hadir, sebagai simbol dimulainya pembangunan fisik gereja yang diperkirakan akan selesai dalam waktu beberapa tahun mendatang. Acara ini juga dilengkapi dengan penjelasan tentang miniatur bangunan gereja yang akan dibangun, yang memberikan gambaran lebih jelas tentang bentuk dan fasilitas yang akan ada di gereja tersebut.
Selain itu, kegiatan tersebut juga diwarnai dengan doa bersama dan harapan agar pembangunan gereja ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi seluruh umat beragama di wilayah Jetis.
Pembangunan Gereja Paroki Jetis ini mendapat dukungan luas dari masyarakat setempat, yang berharap gereja baru ini dapat menjadi pusat kegiatan rohani sekaligus tempat untuk mempererat hubungan antar umat beragama di daerah tersebut.
Acara peletakan batu pertama ini menunjukkan semangat kebersamaan antar berbagai elemen masyarakat, baik dari kalangan pemerintah, gereja, maupun masyarakat umum, dalam mewujudkan pembangunan yang bermanfaat bagi kesejahteraan bersama.