
Nabi Muhammad SAW adalah contoh sempurna dari cinta dan toleransi dalam Islam. Sejak awal misinya sebagai utusan Allah, beliau selalu mengajarkan kasih sayang, pengampunan, dan sikap saling menghormati kepada semua orang, termasuk mereka yang tidak seiman.
Salah satu kisah yang menggambarkan toleransi Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa ketika seorang Yahudi di Madinah selalu melemparkan sampah di depan rumah beliau. Alih-alih marah, Nabi Muhammad SAW menunjukkan sikap sabar dan tidak membalas dendam. Ketika suatu hari orang tersebut tidak lagi melemparkan sampah, Nabi SAW malah bertanya tentang keadaannya dan ternyata orang tersebut sedang sakit. Nabi Muhammad SAW kemudian menjenguknya dan memberikan perhatian, sehingga orang tersebut merasa terharu dan akhirnya memeluk Islam.Kisah lain yang penuh makna adalah saat Fathu Makkah (Pembebasan Makkah). Ketika Nabi Muhammad SAW dan pasukannya berhasil memasuki kota Makkah, beliau memberikan pengampunan kepada semua penduduk Makkah yang sebelumnya memusuhinya. Tindakan ini mencerminkan sikap pengampunan dan kelembutan hati beliau, yang menjadi inspirasi bagi umat Islam sepanjang masa.
Islam mengajarkan bahwa keberagaman adalah bagian dari ciptaan Allah yang harus dihormati. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 13, Allah SWT berfirman: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”Dengan meneladani sikap Nabi Muhammad SAW, umat Islam diharapkan dapat mengembangkan cinta dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat ukhuwah (persaudaraan) antar sesama, serta menjaga keharmonisan dalam masyarakat yang majemuk.