
Idul Adha merupakan hari raya kedua bagi umat muslim setelah hari raya Idul Fitri. Hari raya Idul Adha bertepatan dengan tanggal 10 Dzulhijjah menurut kalender Hijriah atau 70 hari setelah hari raya Idul Fitri. Seperti halnya Idul Fitri, umat Islam juga akan melaksanakan salat sunnah Idul Adha bersama-sama di masjid atau tanah lapang.
Idul Adha juga disebut dengan Lebaran Haji karena pelaksanaanya bebarengan dengan puncak ibadah haji, rukun islam kelima ini merupakan ibadah yang sangat dinanti nanti umat muslim seluruh dunia untuk berkumpul di rumah Allah. Selain itu, Idul Adha juga identik dengan penyembelihan hewan kurban, seperti kambing dan sapi.
Dibalik itu, terdapat peristiwa dimasa lalu yang menjadi sejarah penyembelihan hewan kurban yang boleh kita jadikan acuan untuk memaknai idul adha secara mendalam, yaitu kisah ketaatan Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s.
Saat Ismail menginjak remaja, sang ayah Ibrahim mendapat mimpi atau wahyu dari Allah SWT untuk menyembelih Ismail, Ibrahim berkata “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu?” mendengar itu, Nabi Ismail justru langsung meminta Nabi Ibrahim untuk menyanggupinya, Ismail berkata “Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintah kepadamu. InsyaAllah, engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”
Dengan keikhlasan Nabi Ibrahim menyanggupi hal tersebut, maka ia membawa Ismail untuk dikorbankan. Ia pun mengasah pisaunya dan membaringkan Ismail untuk segera disembelih. Namun, goresan pisau itu sama sekali tidak melukai leher anaknya.
Lalu, terdengarlah seruan Allah SWT kepada mereka berdua, seperti tertuang di Surat As-Saffat ayat 104-109 “Dan Kami panggillah dia: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.”
Setelah itu, Allah memberi seekor kambing untuk disembelih menggantikan Ismail. Peristiwa penyembelihan ini kemudian menjadi awal mula ibadah kurban yang diperingati sebagai Iduladha dalam Islam.
Kisah tersebut mengajarkan kepada seluruh Umat Islam untuk senantiasa sabar dan ikhlas, ikhlas dan menerima bahwa semua hanyalah titipan dan akan kembali kepada Sang Pencipta, Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail juga dapat mengajarkan bagaimana bentuk ketaatan terhadap perintah Allah SWT.