Perempuan memiliki peran strategis dalam membangun peradaban yang berkemajuan. Dalam konteks Indonesia, organisasi ‘Aisyiyah hadir sebagai bukti nyata kontribusi perempuan Islam dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Sebagai organisasi otonom perempuan Muhammadiyah, ‘Aisyiyah telah menjadi pelopor gerakan perempuan Islam sejak awal abad ke-20.
Didirikan pada tanggal 27 Rajab 1335 H / 19 Mei 1917 di Yogyakarta oleh Nyai Ahmad Dahlan (Siti Walidah), ‘Aisyiyah lahir dari semangat pembaruan Islam yang diusung oleh Muhammadiyah. Saat itu, akses perempuan terhadap pendidikan masih sangat terbatas. Namun, dengan semangat tajdid (pembaruan) dan ijtihad, ‘Aisyiyah mulai mendirikan sekolah-sekolah perempuan, menyelenggarakan pengajian, serta memajukan hak-hak perempuan dalam koridor ajaran Islam.
Visi ‘Aisyiyah adalah mewujudkan perempuan Islam yang berilmu, beriman, mandiri, dan berkemajuan dalam membangun kehidupan yang rahmatan lil ‘alamin. Misi utama organisasi ini meliputi:
meningatkan kualitas pendidikan bagi perempuan, mendorong kesetaraan dalam kesempatan hidup dan peran sosial, menyelenggarakan pelayanan dan kesehatan sosial, melakukan dakwah amal ma’ruf nahi munkar secara progresif
Program Unggulan
PendidikanAisyiyah telah mendirikan berbagai lembaga pendidikan dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. Lembaga seperti Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) di Yogyakarta merupakan bukti komitmen organisasi terhadap pendidikan perempuan berbasis nilai-nilai Islam.
Kesehatan
Melalui RSU ‘Aisyiyah dan posyandu yang tersebar di berbagai daerah, organisasi ini memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta sosialisasi tentang pola hidup sehat.
Pemberdayaan Perempuan dan Ekonomi Umat
‘Aisyiyah aktif dalam membina usaha kecil menengah (UKM), koperasi perempuan, dan pelatihan kewirausahaan sebagai upaya membentuk perempuan yang mandiri secara ekonomi.
Dakwah dan Advokasi Sosial
Selain pengajian rutin, ‘Aisyiyah juga terlibat dalam gerakan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta memperjuangkan hak-hak perempuan di ruang publik dengan tetap berlandaskan nilai-nilai Islam.
Nilai-Nilai Inti
‘Aisyiyah menjunjung tinggi prinsip Islam yang berkemajuan:
Tauhid sebagai dasar gerak langkah.
Amar ma’ruf nahi munkar sebagai semangat dakwah sosial.
Keadilan gender dalam Islam dengan pendekatan yang moderat dan transformatif.
Kemandirian dan keberdayaan sebagai ciri perempuan berkemajuan.
Tantangan dan Harapan
Di era digital dan globalisasi, ‘Aisyiyah menghadapi tantangan berupa degradasi moral, ketimpangan akses informasi, serta problematika sosial modern. Namun dengan semangat tajdid yang diwariskan para pendirinya, ‘Aisyiyah terus beradaptasi melalui penguatan literasi digital, pengembangan SDM perempuan, dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak.
Harapannya, ‘Aisyiyah tidak hanya menjadi pelopor perempuan berkemajuan di Indonesia, tetapi juga inspirasi global dalam membangun masyarakat madani berbasis nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.